Baru Buka 5 Bulan, Omzet Wisata Edukasi Religi di Boyolali capai Rp2,6 Miliar
8 Juni 2024, 10:30 WIB
Rombongan siswa MI saat melakukan sesi foto bersama usai menjalankan manasik haji di kawasan Wisata Edukasi Religi Qolbu Boyolali, Sabtu (8/6/2024). (Foto : Ellika Septhea Nanda)
Surakarta - Pendapatan dari Wisata Edukasi Religi Qolbu (replika tanah suci Makkah) di Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, sejak Januari lalu hingga Mei 2024 diperkirakan mencapai Rp2,6 miliar.
Asti (22 tahun), staf pelayanan di Wisata Edukasi Religi Qolbu Boyolali menjelaskan pendapatan sebesar Rp2,6 miliar tersebut sudah termasuk tiket masuk dari kalangan dewasa ataupun pelajar. Harga tiket masuk wisata edukasi religi tersebut, untuk pelajar Rp10.000/orang, sedangkan untuk dewasa Rp20.000/orang.
Dalam sehari, terutama pada saat weekend jumlah pengunjung objek wisata edukasi religi di Desa Karanggeneng, Boyolali ini bisa mencapai 3.000-4.000 orang.
Asti (22), menambahkan jika tempat wisata ini terbilang masih baru, karena 80% pembangunannya selesai pada Januari 2024. Tetapi, wisata ini sudah dilakukan soft opening dari November 2023, dan grand opening nya baru dilakukan pada 1 Januari 2024 kemarin.
Di wisata ini juga terdapat Tour Guide yang akan memandu selama kegiatan berlangsung. Namun, harus melakukan booking terlebih dahulu mengingat adanya keterbatasan jumlah Tour Guide.
"Tour Guide di sini basic nya pemandu kak dan hanya ada 3 jadi, jika ingin menggunakan jasa
Tour Guide harus booking terlebih dahulu," ujarnya.
Jumlah pengunjung di wisata ini mengalami peningkatan saat musim haji berlangsung. Manasik haji tahun ini dilakukan di sini dengan diikuti seluruh rombongan se-Jawa Tengah.
“Kalau musim haji itu sangat mempengaruhi jumlah pengunjung kak, kemarin itu jamaah haji yang berangkat tahun ini se-Jawa Tengah manasiknya di sini, terus waktu sebelum puasa itu pernah gabungan dari pengunjung pelajar dan umum itu mencapai 6.000 orang,” kata dia.
Nanik (55 tahun), pengelola Wisata Edukasi Religi Qolbu Boyolali menerangkan Bupati Boyolali, M. Said Hidayat menginginkan Boyolali mempunyai tempat untuk manasik umrah atau haji sendiri, dan untuk ke depannya bisa sebagai wisata edukasi untuk pelajar. Sehingga, Boyolali bisa kerja sama dengan pendidikannya. Untuk religinya bisa bekerja sama dengan biro-biro umrah atau bimbingan manasik haji atau umrah. Maka dari itu, Boyolali bisa lebih banyak PAD (Pendapatan Asli Daerah) nya.
“Tempat wisata ini dibangun agar masyarakat dapat mengetahui tata cara manasik haji. Mereka pun juga bisa melakukan praktik manasik haji disini karena sudah bekerja sama dengan biro-biro umrah. Selain itu, tempat ini juga bisa dijadikan bahan edukasi bagi anak-anak sekolah ataupun pelajar, karena sudah bekerja sama dengan lembaga pendidikan khususnya di Boyolali,” ucap Nanik, saat diwawancarai melalui WhatsApp pada Sabtu (8/6/2024).
Maryadasanto (54 tahun), salah satu pengunjung Wisata Edukasi Religi Qolbu Boyolali memaparkan harga tiketnya relatif murah karena untuk pelajar hanya Rp10.000/orang, sedangkan untuk dewasa Rp 20.000/orang, sehingga tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk melihat replika Kakbah.
Dengan adanya Replika Kakbah di dalam Wisata Edukasi Religi Qolbu Boyolali ini, pengunjung dapat mengetahui bagaimana gambaran pada saat di Baitullah.
“Saya kan belum pernah ke Makkah mbak, nah di sini saya bisa melihat replikanya seperti miniatur Kakbah, Makam Ibrahim, Masjid Nabawi, Bukit Shafa dan Marwah, juga Padang Arafah, dan Mina,” tutur Maryadasanto pada Sabtu (8/6/2024).
Nursahid (38 tahun), seorang guru dari salah satu rombongan MI (Madrasah Ibtidaiyah) yang melaksanakan manasik haji mengatakan semua fasilitas Wisata Edukasi Religi Boyolali ini sudah sangat mirip dengan aslinya. Dia membawa murid-muridnya ke sini untuk mengisi jeda semester dengan kegiatan yang bermanfaat.
"Wisata religi ini kan dibuat untuk memperlihatkan replika Kakbah, nah untuk saran ke depannya suasananya dibuat semenarik mungkin seperti di Baitullah. Misalnya dilakukan penghijauan. Sepertinya wisata ini mendapatkan bantuan dari pemerintah, maka dari itu supaya diberi penghijauan agar tidak terlalu panas dan terasa sejuk," jelas Nursahid saat diwawancarai pada Sabtu (8/6/2024).
Dia juga berharap pengunjung atau pelajar dari sekolah lainnya bisa berwisata sekaligus belajar di Wisata Edukasi Religi Qolbu Boyolali ini.
Komentar
Posting Komentar